LAPORAN PRAKTIKUM 5 : BEKERJA DENGAN BASH SHELL

 

LAPORAN PRAKTIKUM 5

BEKERJA DENGAN BASH SHELL

 

 

 


 

 


 

DANIEL PUTRA ARIYANTO (1903421003)

BM-5B

 

 

 

PROGRAM STUDI BROADBAND MULTIMEDIA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2021/2022


I.                   Pokok Bahasan

1.      History pada Bash Shell

2.      Membuat Bash Shell Script

 

II.                Tujuan Praktikum

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

·      Memahami shell pada sistem operasi Linux. 

·      Menggunakan  feature history  pada Bash Shell. 

·      Mengubahfeature history pada Bash Shell. 

·      Mengubah prompt shell. 

·      Melakukan konfigurasi Bash Shell untuk menjalankan skrip secara otomatis. 

·      Membuat dan mengeksekusi shell script sederhana melalui editor vi. 

·      Memahami job control. 

·      Memahami stack. 

·      Menggunakan alias

III.                    Dasar Teori

1.      SHELL

Shell adalah sebuah program yang membaca input standar yaitu keyboard. Ketika kita mengetikkan sesuatu di keyboard maka shell akan menafsirkan apa yang kita ketikkan. Sebagai contoh apabila kita ketikkan ls pada shell dan ls ternyata merupakan program yang dapat di eksekusi maka shell akan menjalankan program tersebut.

Misal:
antoro@drutz:~$ ls
test
antoro@drutz:~$ hello
bash: hello: command not found
antoro@drutz:~$

     Kita dapat melihat bahwa kelika ls kita ketikkan maka program ls dijalankan, sedangkan apabila kita jalankan hello dan karena memang tidak ada program hello maka shell tidak dapat mengeksekusinya.

Jenis-Jenis Shell

Jenis shell yang digunakan di unix maupun linux banyak macamnya, tetapi dilihat dari segi kuantitas pemakainya shell yang banyak dipakai adalah sebagai berikut :

·       Bourne shell (sh)

·       C shell (csh)

·       Korn shell (ksh)

·       Bourne Again shell (bash)

Yang paling banyak di gunakan adalah bash, dimana bash ini merupakan pengembangan dari sh dan ksh. Mayoritas distribusi linux saat ini menggunakan bash sebagai default shell-nya.

2.      PROFILE

Pada saat kita login dan memulai sebuah session baru bash shell, maka bash akan menjalankan file /etc/profile, .profile, /etc/bash.bashrc .bashrc. File /etc/profile dan /etc/bash.bashrc digunakan untuk semua user yang ada, jika kita melakukan modifikasi file ini maka akan ber-efek pada semua user yang bisa login kedalam system. Sedangkan .profile dan .bashrc hanya terdapat pada masing-masing home direktori dari user yang bersangkutan. File /etc/profile dan .profile hanya akan dieksekusi oleh login shell, jika dalam session aktif kita menjalankan perintah

$ bash

Maka file .profile tidak akan dijalankan, agar .profile dijalankan kita harus menggunakan perintah.

$ bash --login

Perintah ini berguna untuk melihat hasil dari file .profile yang dimodifikasi tanpa harus logout dari session. Sekarang kita akan mencoba memodifikasi file .profile, buka dengan teks editor, dan tambahkan baris berikut dibagian paling bawah 

date 

Simpan hasil perubahan tersebut, kemudian jalankan perintah berikut

$ bash --login
Tue Nov 13 20:55:13 WIT 2007

Untuk keluar ketik perintah

$ logout

Modifikasi seperti merubah prompt shell secara permanen, mode editing yang digunakan oleh shell bisa ditempatkan pada file .profile. Untuk interaktif session yang bukan login session, maka bash akan melihat pada file /etc/bash.bashrc dan .bashrc. Pada .bashrc, umumnya digunakan untuk menempatkan sebuah fungsi alias bagi sebuah command, misalnya alias ls=‟ls –qF‟. Pada distro Ubuntu, file .bashrc ini juga dijalankan pada waktu login session, hal ini bisa dilihat pada file .profile di Ubuntu terdapat baris berikut

# if running bash
if [ -n "$BASH_VERSION" ]; then
    # include .bashrc if it exists
    if [ -f ~/.bashrc ]; then
         . ~/.bashrc
    fi
fi

.bash_logout merupakan file yang dijalankan pada saat kita logout dari session bash shell. Jika kita ingin menghapus isi direktori tertentu pada saat logout, maka perintah tersebut harus ditempatkan pada file .bash_logout. Sedangkan .bash_history berisikan command-command yang pernah kita input pada shell.

 

3.      HISTORY

Semua perintah-perintah yang sudah pernah anda ketikkan, akan disimpan ke dalam history. Untuk menampilkan anda bisa menggunakan perintah history. Secara default perintah-perintah yang bisa ditampung dalam history adalah 1000 perintah, untuk konfigurasi berada pada /home/user/.bashrc pada baris “export HISTSIZE=1000” . Penyimpanan file  history biasanya disimpan secara default berada pada /home/user/ dengan nama file .bash_history (jika menggunakan shell bash), .zsh_history(jika menggunakan shell zsh).

4.      BASH -SCRIPT

Bash-script adalah file yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi. Untuk eksekusi bash-script gunakan . sebelum file bash-script yang berarti eksekusi shell dan tanda ./ berarti file bash-script berada pada directori actual.

 

5.      JOB CONTROL

Job adalah sebuah eksekusi program yang diberikan kepada karnel. Sebuah job dianggap selesai, bila eksekusi program tersebut berakhir. Eksekusi Job adalah sama dengan eksekusi program, baik proses Background maupun proses Foreground.

6.      EDITOR vi/vim

vi merupakan teks editor yang pertama kalinya dibuat untuk UNIX, dimana teks editor ini sangat sederhana, memiliki ukuran yang kecil tapi mempunyai fungsionalitas yang besar. Saat ini banyak versi dari vi yang ada seperti nvi, vim, vile, elvis. Pada GNU/Linux umumnya menggunakan vim yang diciptakan oleh Bram Moolenar's berdasarkan vi. Pada Ubuntu saat
kita mengetikkan vi atau vim pada shell, maka program yang dijalankan adalah sama yaitu vim. VIM merupakan singkatan dari VI Improved, dimana vim memiliki fitur seperti multiple undo yang tidak terdapat pada vi versi lama. Untuk memulai vi/vim pada shell (jika menggunakan GUI, jalankan gnometerminal) bisa dengan cara

vi
vi options file
vi options +num file

vi adalah full screen editor, artinya editor tersebut dapat memanfaatkan fasilitas satu layar penuh. vi mempunyai 2 buah modus, yaitu :

·         Command line

Editor vi mengintepretasikan input sebagai instruksi untuk dieksekusi oleh editor, contoh seperti mencari teks, mengganti teks secara otomatis dan lainnya.

·         Editing

    Editor vi mengintepretasikan input sebagai teks yang akan dimmasukan kedalam buffer editor. Pada bagian bawah layar akan tampil teks “INSERTING”. Pada awal vi dijalankan, maka program memasuki command mode. Dengan menekan tombol “i” maka akan memasuki editing. Untuk kembali ke command mode, tekan tombol Esc.

TUGAS PENDAHULUAN

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini :

1.    Apa yang dimaksud dengan shell dan sebutkan shell yang ada di system operasi linux?

Jawab         :

Shell adalah Command executive, artinya program yang menunggu intruksi dari pemakai, memeriksa sintak dari instruksi yang diberikan, kemudian mengeksekusi perintah tersebut.

·         /bin/sh : Bourno shell, dirancang oleh Steve Bourne dari AT&T

·         /bin/csh : Dikembangkan oleh UNIX Berkeley yang dikenal dengan C-Shell

·         /bin/bash : Kompatibel dengan Bourne Shell dan juga mengadaptasi kemampuan Kom-Shell

2.    Apa yang dimaksud dengan profile pada bash shell?

Jawab         :

Profile pada Bash Shell adalah profile untuk setiap pemakai pada home directory

3.    Apa yang anda ketahui mengenai file .bashtrc.

Jawab         :

File .bshtrs adalah file yang akan dijalankan untuk perpindahan dari satu shell ke shell yang melalui instruksi su.

4.    Apa yang dimaksud dengan history pada Bash Shell. Apa kegunaan perintah history, sebutkan cara-cara untuk mengetahui history perintah-perintah yang pernah digunakan oleh user!

Jawab         :

History yaitu catatan dari semua intruksi yang sejauh ini telah dilakukan. History memudahkan pemakai untuk mengedit kembali instruksi kompleks dan panjang, terutama bila terjadi kesalahan pada penulisan instruksi maupun parameter

^P (Ctrl -P) melihat instruksi

^N (Ctrl -N) melihat instruksi berikutnya

!! eksekusi kembali instruksi sebelumnya

!! -3 3 instruksi sebelumnya akan diulang

!!88 ulangi instruksi no 88

 

5.    Cobalah menggunakan editor vi untuk mengetik dan pahami perintah-perintah yang ada seperti yang terdapat pada dasar teori (untuk dilakukan, tidak perlu dijawab sebagai tugas pendahuluan). Perintah-perintah yang penting : insert huruf(kalimat), delete (per huruf, per kata dan per baris), simpan file dan keluar dari editori vi

PERCOBAAN :

1. Login sebagai user

2. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan dibawah ini kemudian Analisa hasil percobaan

3. Selesaikan soal-soal Latihan


Percobaan 1 : Status Proses

1. File bash_profile dijalankan pada home direktori pemakai yang login. File .bash_profile adalah hidden file ,sehingga untuk melihatnya digunakan opsi a pada instruksi ls. 

    $ls -a

    Hasil :

        




  Analisa :

   Pada percobaan diatas digunakan perintah ls -a untuk menampilkan file .bash_profile pada homedirektori pemakai yang login secara keseluruhan.

    $ more .profile

    Hasil :

        


    Analisa :

     Pada percobaan diatas digunakan perintan $more .profile untuk menampilkan isi dari .profile pada home direktori pemakai yang login.

2. File .bash_logout akan dieksekusi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house clearing jobs, artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file atau job lainnya. Melihat file .bash_logout dengan instruksi

    $cat .bash_logout

  Hasil :

                


    Analisa :

Pada percobaan diatas menggunakan perintah 4cat .bash logout untuk menampilkan isi file .bash_logout yang dijalankan sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house clearing jobs yang arinya membersihkan semuanya seperti menghapus temporary file atau job lainnya.


Percobaan 2 : Menggunakan Feature History Bash

1. Bash shell menyimpan “history” perintah yang digunakan sebelumnya. Anda dapat mengaksis history dalam beberapa cara. Cara paling mudah adalah menggunakan tombol Panah Atas. Maka perintah sebelumnya akan ditampilkan.

2. Berikutnya, berikan Bash shell beberapa perintah untuk diingat. Masukan perintah berikut dan tekan Enter pada setiap baris.

$cd

$ls -l /etc

Hasil :



Analisa :

Pada percobaan diatas merupakan tampilan menggunakan Feature History Bash. Percobaan diatas menggunakan perintah $cd untuk memastikan sedang berada pada direktori home. Perintah $ls -l /etc untuk menampilkan output file secara lengkap yang terdiri dari nama file, ukuran, tanggal dimodifikasi, pemilik, group dan mode atau atributnya.

 

$ls -l

 

Hasil :



Analisa :

Pada percobaan diatas menggunakan Feature History Bash dengan perintah $ls -l yang berfungsi untuk menampilkan daftar file pada direktori yang sedang aktif yaitu direktori home.

 

$ whoami

$ who

Hasil :



Analisa :

Pada percobaan diatas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash dengan perintah $whoami dan $who yang berfungsi untuk mengetahui siapa saja yang aktif.

3. Untuk memeriksa apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat menggunakan perintah history untuk melihat semua perintah yang pernah dimasukkan.

$ history

Hasil :



Analisa :

Untuk memeriksa apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat menggunakan perintah $history untuk melihat semua perintah yang pernah dimasukan.

4. Anda dapat memilih perintah sebelumnya dengan menggunakan Panah Atas, tetapi hal ini tidak efisien untuk perintah yang semakin bertambah banyak. Cara yang mudah menggunkaan nomor pada perintah history atau mencarinya. Untuk memilih dan mengeksekusi perintah dengan nomor, masukkan kunci ! diikuti nomor perintah.

$ !<Nomor Perintah>                         Contoh : !780

Hasil :


Analisa :

Dapat memlih perintah sebelumnya dengan menggunakan Panah Atas, tetapi hal ini tidak efisien untuk perintah yang semakin bertambah banyak. Cara yang mudah menggunakan nomor pada perintah history atau mencarinya. Untuk memilih dan mengeksekusi perintah dengan nomor, masukan kunci! Diikuti nomor perintah, maka akan muncul output seperti gambar di atas. Contoh : !17 setelah menginputkan perintah tersebut maka perintah whoami terpanggil lagi. 

5.  Buka terminal lagi (keempat), atur posisi sehingga keempat terminal terlihat pada screen. Anda dapat mencari perintah dengan menyertakan perintah yang diinginkan. Misalnya !?etc?! akan menjalankan perintah ls –l /etc yang sebelumnya digunakan.

        !?etc!

Hasil :



Analisa :

Dapat mencari perintah dengan meyertakan perintah yang diinginkan. Misalnya !?etc? akan menjalankan perintah ls –l /etc yang sebelumnya digunakan.

6.  Kemudian  gunakan  perintah  history,  maka  akan  terlihat  perintah  ls     –l /etc yang kedua dan bukan !?etc?

$ history

Hasil :



Analisa :

Gunakan perintah history, maka akan terlihat perintah ls –l etc yang kedua dan bukan !?etc?.

7. Apabila string tidka ditemukan pada perintha history maka akan terdapat pesan error.

        !?wombat99?

Hasil :



Analisa :

Apabila string tidak ditemukan pada perintah history maka akan terdapat  pesan error dengan menggunakan perintah $ !?wombat99?, maka akan muncul output error karena tidak diketemukan.

8. Jika diketikkan !who maka yang dijalankan adalah perintah who. Tetapi bila Anda ketikkan !whoa maka yang dijalankan adalah perintah whoami.

$ !who

$ !whoa

Hasil :



Analisa :

Jika diketikkan !who maka yang dijalankan adalah perintah who. Tetapi bila Anda ketikkan !whoa maka yang dijalankan adalah perintah whoami.

9.  Anda bisa menggantikant string pada perintah history, terutama pada perintah yang panjang. Misalnya ketik cat /bin/bash | strings | grep shell | less dan tekan Enter. Maka akan menampilkan semua string pada file /bin/bash yang berisi kata ”shell”. Untuk keluar tekan q. Jika ingin menampilkan kata ”alias”, maka Anda tidak perlu mengetik perintah yang panjang lagi, tetapi cukup ketik ^shell^alias^ dan tekan Enter maka akan menggantikan kata ”shell” dengan ”alias”.

cat /bin/bash | strings | grep shell | less

^shell^alias^

Hasil :


Analisa :

Bisa menggantikan string pada perintah history, terutama pada perintah yang panjang. Misalnya dengan mengetik cat /bin/bash | strings | greph shell | less dan tekan Enter. Maka akan menampilkan semua string pada file /bin/bash yang berisi kata “shell”. Untuk keluar dari tampilan tersebut tekan q. 

Percobaan 3 : Mengubah Feature History Bash

                1.      Bash shell akan menyimpan perintah history meskipun telah log out dan log in kembali.                             File .bash_history menyimpan file history yang  terdapat pada home directory.

$ cd

Hasil :



Analisa :

Pada percobaan ini, di file .bash_history terdapat file history yang mengandung home directory. Untuk membuka file history ini digunakan perintah $cd

2.      Lihat beberapa baris pada file .bash_history dengan ketik tail .bash_history dan tekan Enter. File ini bukan file yang up to date.

$ tail .bash_history

Hasil :



Analisa :

Perintah ini digunakan untuk melihat beberapa baris  pada file .bash_history

3.      Ketik history dan tekan Enter. Maka akan terlihat baris terakhir adalah perintah history dan baris sebelumnya adalah tail .bash_history. Perintah history bersifat up to date, karena disimpan pada memory sistem.

$ history

Hasil :



Analisa :

Perintah ini digunakan untuk menampilkan baris terakhir yang berisi perintah history dan baris sebelumnya adalah tail .bash_history. Perintah history bersifat terbaru karena disimpan pada memory system dan file yang baru akan terlihat.

4.      Ketik perintah berikut

$ echo ‘Ini perintah saya’

Hasil :



Analisa :

Peritah ini digunakan untuk menampilkan tulisan “ini perintah saya”.

5.      Log out dan log in kembali sebagai user yang sama. Ketik history dan tekan Enter. Maka perintah echo ’Ini perintah saya’ akan berada pada  baris terakhir. Lihat file .bash_history, maka perintah tsb akan terdapat pada file .bash_history.

$ history

$ tail .bash_history

Hasil :



Analisa :

Perintah $history digunakan untuk melihat “ini perintah saya” dalam history, sedangkan perintah $tail .bash_history digunakan untuk menampilkan history yang berhubungan dengan bash.

6.      Ketik history|less untuk melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan spacebar untuk melihat file lebih banyak. Untuk keluar tekan q

$ history|less

Hasil :



Analisa :

Perintah ini digunakan untuk melihat perintah history terakhir pada screen.

7.      Untuk melihat berapa banyak perintah history yang ada pada file ketik berikut dan output yang keluar serupa di bawah ini

$ wc –l .bash_history

             1000  .bash_history

Hasil :



Analisa :

Perintah ini digunakan untuk melihat berapa banyak perintah history yang terdapat pada file tersebut.

8.      Output menunjukkan bahwa 1000 perintah history disimpan pada file history. Untuk melihat jangkauan (limit) perintah history digunakan variabel HISTSIZE. Untuk melihat jangkauan history ketik sebagai berikut

$ set|grep HISTSIZE

Hasil :



Analisa :

Perintah ini digunakan untuk melihat jangkauan (batas) dari perintah history.

9.      Bila ingin memperbesar jangkauan file history, maka ubahlah variable HISTSIZE pada skrip startup yang disebut .bashrc pada home directory.

$ echo ‘HISTSIZE=5000’ >> .bashrc

Hasil :




Analisa :

Perintah ini digunakan untuk memperbesar jangkauan file history.

10.  Log out dan log in kembali sebagai user yang sama. Lihat perubahan  variabel HISTSIZE.

$ set|grep HISTSIZE

Hasil :



Analisa :

Perintah ini digunakan untuk melihat jangkauan (batas) dari perintah history.

11.  Ketikkan perintah history beberapa kali, maka perintah ini akan disimpan pada BASH history meskipun yang diketikkan perintahnya sama.

Hasil :

Analisa :

Ketika mengetikkan perintah history beberapa kali maka perintah akan disimpan pada Bash History walaupun perintah yang diketikkan sama.

12.  Anda dapat melakukan konfigurasi BASH agar tidak menambah perintah ke history jika perintah yang diketikkan sama dengan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan menambahkan variabel HISTCONTROL dan diberikan nilai ignoredups pada file .bashrc

$ echo



                    ‘HISTCONTROL=ignoredups’ >> .bashrc

Hasil :





Analisa :

Perintah ini digunakan untuk melakukan konfigurasi Bash agar tidak menambah perintah ke history jika perintah yang diketikkan sama dengan yang sebelumnya.

13.  Log out dan log in kembali sebagai user yang sama. Ketikkan history beberapa kali dan perhatikan berapa kali history muncul.


Percobaan 4 : Mengubah Prompt Shell

1.  Prompt Bash shell dikonfigurasi dengan men-setting nilai variabel  PS1.  Selain menampilkan string statik sebagai prompt, Anda dapat menampilkan menjadi dinamis. Contohnya, apabila ingin menunjukkan current directory atau current time. Ketik PS1=’\t:’ dan tekan Enter untuk menampilkan waktu sistem dalam format 24 jam sebagai prompt Bash. Format dalam HH:MM:SS

        $ PS1=’\t:’

Hasil :



Analisa :

Pada percobaan ini digunakan perintah diatas untuk menampilkan waktu sistem dalam format 24 jam sebagai prompt bash.HH:MM:SS

2.    Untuk menampilkan format 12 jam dengan indikator am dan pm ketik sebagai berikut :

$ PS1=’\t:’

Hasil :



Analisa :

Perintah diatas digunakan untuk mengubah prompt shell, dimana digunakan untuk menampilkan format 12 jam dengan indicator am dan pm.

 

    3. Kebanyakan orang menginginkan prompt Bash menampilkan current working directory. Direktory dapat ditampilkan dalam bentuk keseluruhan path atau hanya nama direktory. Karakter \w menampilkan hanya nama direktory. Jika current directory adalah home directory, maka tampil prompt

~:

$ PS1=’\w:’

Hasil :



Analisa :

Perintah diatas digunakan untuk menampilkan current working directory yang ditampilkan dalam bentuk keseluruhan path atau hanya nama directory.

 

4.       Ketik cd /usr/sbin untuk melihat prompt /usr/sbin:

$ cd /usr/sbinHasil :

Analisa :

Perintah ini digunakan untuk melihat promt /urs/sbin

 

5.      Ketik PS1=’\W:’ untuk melihat prompt sbin:

$ PS1=’\W:’

Hasil :



Analisa :

Perintah ini digunakan untuk melihat prompt sbin.

 

6.      Ada beberapa prompt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4. Prompt PS2 digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunaannya, ketik echo ’Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Simbol lebih besar dari (>) akan muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH menunggu Anda menyelesaikan perintah. Ketik penutup quote () dan tekan Enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata ”Hello, ” muncul diikuti dengan prompt PS1 pada baris baru.

$ echo ’Hello

>’

Hasil :



Analisa :

Ada beberapa prompt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4. Prompt PS2 digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunanya, ketik echo ‘Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Simbol lebih besar dari (>) akan muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH menunggu anda menyelesaikan perintah. Ketik penutup quote (‘) dan tekan Enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata “Hello, “ muncul diikuti dengan prompt PS1 pada baris baru.

 

7.       Anda dapat mengubah prompt PS2 seperti mengubah prompt PS1. Ketik perintah berikut :

$ PS2=’Selesai memasukkan perintah Anda:’

8.         Kemudian ketik echo ’Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Pada baris berikutnya akan muncul Selesai memasukkan perintah Anda:. Kemudian ketikkan penutup quote () dan tekan Enter. Jika perintah selesai, maka kata Hello akan muncul diikuti prompt PS1 pada baris baru.

$ echo ’Hello

Selesai memasukkan perintah Anda:’

Hasil :



Analisa :

Perintah ini digunakan untuk menampilkan prompt PS1

 

9.       Prompt BASH dapat ditampilkan berwarna dengan melakukan setting color- setting string. Sebagai contoh, prompt BASH di-set dengan \w\$, akan menampilkan current working directory yang diikuti $ (atau # jika anda login sebagai root). Untuk setting warna menjadi biru ketikkan berikut :

$ PS1=’\033[0;34m\w\$ \033[0;37m’

Hasil :


Analisa :

Perintah ini digunakan untuk menampilkan prompt Bash berwarna biru.

 

10.   Untuk mendapatkan prompt warna merah ketikkan berikut :

$ PS1=’\033[0;31m\w\$ \033[0;37m’

30=hitam, 31=merah, 32=hijau, 34=biru, 35=ungu, 36=cyan, 37=putih.

Hasil :



Analisa :

Perintah ini digunakan untuk mendapatkan warna prompt merah.

 

11.  Bila menginginkan beberapa warna, ketikkan perintah berikut :

$ PS1=’\033[0;31m\w\033[0;32m\$ \033[0;37m’

Hasil :



Analisa :

Pada perintah ini menggabungkan warna merah, hijau dan putih.

 

12.  Anda bisa menampilkan atribut visual seperti lebih terang, berkedip dan warna kebalikannya. Untuk menampilkan prompt yang lebih terang, atribut control diganti 1, seperti perintah berikut :

$ PS1=’\033[1;34m\w\033[1;32m\$ \033[0;37m’

Hasil :



Analisa :

Perintah ini dibuat $ nya menjadi lebih besar atau seperti di hasil dengan warna biru, hijau dan putih.

 

13.     Untuk menampilkan prompt dengan warna berkebalikan, atribut control diganti 7, seperti perintah berikut :

$ PS1=’\033[7;34m\w\033[7;32m\$ \033[0;37m’

Hasil :



Analisa :

Untuk menampilkan prompt dengan warna berkebalikan, atribut control diganti 7, seperti perintah PS1 =’\033[7;34m\w\$ \033[7;32m$ \033[0;37m’, Maka tulisan menjadi berwarna berkebalikan.

 

14.     Untuk menampilkan prompt berkedip, atribut control diganti 5, seperti perintah berikut :

$ PS1=’\033[5;34m\w\033[5;32m\$ \033[0;37m’

Hasil :




Analisa :

Untuk menampilkan prompt berkedip, atribut control diganti 5, seperti perintah PS1 =’\

033[5;34m\w\$ \033[5;32m$ \033[0;37m’, maka tulisan prompt menjadi berkedip
.


Percobaan 5 : Menambahkan Otomatisasi ke Prompt Shell

1.    Pastikan Anda berada di home directory

     $ cd ~

  

2.    Buatlah skrip sederhana untuk mengurut daftar file. Anda dapat menggunakan teks editor, tetapi karena hanya satu baris, gunakan perintah echo untuk membuat file.

     $ echo ’sort ~/list > ~/r13; mv ~/r13 ~/list’ > ~/sorter

Hasil :



Analisa :

Perintah ini digunakan untuk membuat file .sederhana

3.    Buatlah file skrip diatas menjadi file executable

     $ chmod +x sorter


Analisa :

Perintah ini digunakan untuk membuka file skrip menjadi file executable

 

4.    Jalankan program sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1. Untuk melakukannya, buatlah variable PROMPT_COMMAND dimana nilainya adalah nama dari program sorter.

     $ PROMPT_COMMAND=~/sorter

Hasil :



Analisa :

Perintah ini digunakan untuk menjalankan program sorter diatas setiap shell bash menampilkan prompt PS1

 

5.    Ketikkan echo ’John Smith:13001’>>list dan tekan Enter. Jika file list tidak ada, akan dibuat secara otomatis, tetapi jika sudah ada, string ’John Smith:13001’ akah ditambahkan.

     $ echo ’John Smith:13001’>>list


Analisa :

Perintah ini digunakan untuk membuat file secara otomatis.

 

6.    Ketik cat list dan tekan Enter. Maka Anda akan melihat isi file list. Pada saat ini, file mungkin mempunyai hanya satu baris sehingga tidak dapat dilihat apakah file sudah terurut.

     $ cat list

 

Hasil :

Analisa :

Ketikkan echo ‘John Smith:13001’>>list dan tekan Enter. Jika file list tidak ada, akan dibuat secara otomatis, tetapi jika sudah ada, string ‘John Smith:13001’ akan ditambahkan, dan Ketik cat list dan tekan Enter. Maka anda akan melihat isi gile list. Pada saat ini, file mungkin memnpunyai hanya satu baris sehingga tidak dapat dilihat apakah file sudah terurut.

7.    Masukkan beberapa perintah serupa dengan point 5 tetapi dengan nama dan nomor yang berbeda. Kemudian ketik cat list dan tekan Enter.

     $ echo ’Anita:13002’>>list

     $ echo ’Samantha:13003’>>list

     $ echo ’Patrik:13004’>>list

     $ echo ’Sponse Bob:13005’>>list

     $ echo ’Lisa:13006’>>list

     $ echo ’Squid:13007’>>list

     Hasil :



     Analisa :

     Masukkan beberapa printah serupa dengan point 5 tetapi dengan nama dan nomor yang berbeda kemudian ketik cat list dan tekan Enter, maka akan muncul output dengan urutan daftar nama dari kecil ke besar.

8.    Apabila Anda tidak menginginkan Shell Bash menampilkan file terurut sepanjang waktu, Anda tidak perlu menambahkan variable PROMPT_COMMAND=~/sorter pada file konfigurasi seperti .bashrc. Bila Anda ingin BASH berhenti menjalankan program sorter, maka ketikkan variable PROMPT_COMMAND= dan tekan Enter atau log out dan login kembali.

$ PROMPT_COMMAND=

Hasil :



Analisa :

Perintah ini digunakan untuk menghentikan program sorter yang sedang berjalan.

Percobaan 6 : Membuat Bash-Script dan menjalankannya

1.      Membuat file p1.sh

$ vi p1.sh

echo “Program bash Script”

Hasil :



Analisa :

Membuat file p1.sh menggunakan perintah vi p1.sh dan echo “program bash script”, maka akan muncul output menampilkan program bash script.

2.      Mengubah program menjadi executable

$ ls –l p1.sh

$ chmod +x p1.sh

$ ls –l p1.sh

Hasil :




Analisa :

Perintah ls -l p1.sh digunakan untuk menampilkan semua file p1.sh. Perintah chmod +x p1.sh digunakan untuk mengubah menjadi executable. Perintah ls –l p1.sh digunakan menampilkan file untuk meng cek kembali file, tanda tulisan berwarna ijo artinya telah diubah menjadi excutable.

 

3.      Menjalankan script

$ bash p1.sh

$ sh p1.sh

$ . p1.sh

$ ./p1.sh

Hasil :



Analisa :

Perintah diatas digunakan untuk membuat Bash-Script dan menjalankannya.

 

4.       Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash.

Tambahkan pada file p1.sh konvensi tersebut

$ vi p1.sh

#!/bin/bash

echo “Program bash script”

Hasil :



Analisa :

Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash. Tambahkan pada file p1.sh konvensi tersebut dengan tulisan “Program 2 bash script”.

 

 

5.    Buatlah file p2.sh

$ vi p2.sh #!/bin/bash

echo “Program 2 bash script”

Hasil :



Analisa :

Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash. Tambahkan pada file p2.sh konvensi tersebut dengan  tulisan “Program 2 bash script”.

6.      Menjalankan beberapa program shell dalam satu baris instruksi yang dipisahkan dengan tanda ;

$ cat p1.sh ; cat p2.sh

$ ./p1.sh ; ./p2.sh

Hasil :



Analisa :

Menjalankan beberapa program shell dalam satu baris instruksi yang dipisahkan dengan tanda ; dengan perintah cat p1.sh ; cat p2.sh dan ./p1.sh ; ./p2.sh.


Percobaan 7 : Job Control

1.      Proses foreground

    $ ps x

    Hasil :



    Analisa :

Pada proses foreground menggunakan perintah diatas untuk memunculkan output daftar file yang sedang dijalankan

          2.      Proses background

        $ ps x > hasil &

                    Hasil :



                    Analisa :

Pada background digunakan perintah diatas untuk memunculkan output jumlah semua proses yang sedang berjalan

 

3.      Setiap job mempunyai PID yang tunggal (unique). Untuk melihat jobs yang aktif

        $ jobs

            Hasil :



            Analisa :

               Perintah diatas digunakan untuk melihat jobs yang akhif yaitu output dari perintah di nomor 2.

 

 

4.      Buatlah file ploop.sh. File ini tidak akan pernah berhenti kecuali ditekan Ctrl-C

        $ vi plop.sh

        #! /bin/bash

        While [true]

        Do

              Sleep 10

              Echo Hallo

        Done

            Hasil :



            Analisa :

            Untuk membuka file plop.sh digunakan Ctrl+C untu berhenti lalu perintah diatas.

5.      Buatlah file plop.sh menjadi executable. Jalankan program, akan ditampilkan kata Hallo setiap 10 detik. Untuk keluar program, tekan Ctrl – C (^C)

        $ chmod +x ploop.sh

        $ ./ploop.sh

Hasil :



Analisa :

Membuat file ploop.sh menjadi executable. Jalankan program, akan ditampilkan kata Hallo setiap 10 detik. Untuk keluar program, tekan CTRL-C (^C) dengan menggunakan perintah chmod +x ploop.sh dan ./ploop.sh, maka harusnya akan muncul output dengan menampilkan kata hallo berulang kali setiap 10 detik, tetapi pada hasil saya tidak tampil.


Percobaan 8 : Manipulasi Stack untuk Direktori

1.      Instruksi   dirs   digunakan untuk melihat stack direktori, pada output ha ditampilkan direktori home ~

$ dirs.

            Hasil :

            Analisa :

Perintah diatas digunakan untuk melihat stack directory, dimana hasilnya hanya menampilkan direktori yang diingat

 

2.      Membuat 3 buah direktori

$ mkdir marketing sales support

            Hasil :




            Analisa :

            Perintah diatas digunakan untuk membuat 3 buah direktori.

 

3.      Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output ha ditampilkan direktori home ~

    $ dirs.

            Hasil :



            Analisa :

Perintah diatas digunakan untuk melihat stack direktori pada ouput hanya ditampilkan directory yang diingat

Percobaan 9 :Alias

1.    Alias adalah mekanisme untuk memberi nama alias pada satu atau sekelompok instruksi. Untuk melihat alias yang sudah terdaftar pada system :

$ alias

Hasil :



Analisa :

Perintah ini digunakan untuk memberi nama alis pada satu atau sekelompok instruksi. Alias akan terdaftar pada sistem dan akan muncul output yang memberi informasi perintah alias.

 

2.    Membuat beberapa alias

$ alias del=’rm –i’

$ alias h=’history’

            Hasil :



            Analisa :

Perintah ini digunakan untuk membuat beberapa alias. Perintah alias h akan menjalankan perintah history

 

3.    Gunakan instruksi hasil alias

$ ls

$ del hasil

$ h | more

            Hasil :



            Analisa :                   

Perintah ls digunakan untuk melihat current working directory. Perintah del hsil digunakan untuk menghapus file hasil. Perintah h| diguanan untuk menjalankan perintah history.

 

4.    Untuk menghapus alias gunakan instruksi unalias

$ unalias del

$ del files (Terdapat Pesan Kesalahan, mengapa ?)

            Hasil :



            Analisa :

            Perintah ini digunakan untuk menghapus alias.

            Perintah del files terdapat kesalahan karena perintah alias del sudah dihapus.

 

LATIHAN

1.      Eksekusi seluruh profile yang ada :

a.                Edit file profile /etc/profile dan tampilkan pesan sebagai berikut :

echo ’Profile dari /etc/profile’

Hasil :



Analisa :

Perintah vi /etc/profile berfungsi untuk masuk ke prompt script /etc/profile, untuk mengedit pesan menggunakan perintah i, kemudian inputkan perintah echo ‘profile dari /etc/profile’.

b.               Asumsi nama anda student, maka edit semua profile yang ada yaitu :

/home/student/.bash_profile

/home/. student/.bash_login

/home/student/.profile

/home/student/.bashrc

Hasil :



Analisa :

Perintah vi /etc/profile berfungsi untuk masuk ke prompt script /etc/profile, untuk mengedit pesan menggunakan perintah i, kemudian inputkan perintah echo ‘profile dari /etc/profile’.

c.                Ganti nama /home/student dengan nama anda sendiri. Pada setiap file tersebut, cantumkan instruksi echo, misalnya pada /home/ student/.bash_profile:

echo “Profile dari .bash_profile”

Hasil :



Analisa :

Menambahkan instruksi pada file /home/damelia/.bash_profile dengan instruksi echo “Profile dari .bash_profile”, kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc untuk mengakhiri perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar dari text editor. Pada /home/. damelia /.bash_login dengan instruksi echo “Profile dari .bash_login”, kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc untuk mengakhiri perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar dari text editor. Pada /home/ damelia/.profile dengan instruksi echo “Profile dari .profile”, kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc untuk mengakhiri perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar dari text editor. Pada /home/ damelia /.bashrc dengan instruksi echo “Profile dari .bashrc”, kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc untuk mengakhiri perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar dari text editor.

 

d.          Lakukan hal yang sama untuk file lainnya, sesuaikan tampilan dengan nama file yang bersangkutan.

 

2.      Jalankan instruksi subtitute user, kemudian keluar dengan perintah exit sebagai berikut :

$ su student

$ exit



kemudian gunakan opsi – sebagai berikut :

$ su – student

$ exit



Jelaskan perbedaan kedua utilitas tersebut.

Analisa :

Perintah $su student digunakan untu berpindah ke super uses dengan system meminta password admin dengan menjalankan file .bashrc yang sudah dimodifikasi. Perintah $su -student digunakan untuk berpindah ke super user dengan meminta password admin denga menjalankan dua file file .bashrc dan file .bash_profile yang telah dimodifikasi.

 

 

3.      Logout

a.                Edit file .bash_logout, tampilkan pesan dan tahan selama 5 detik, sebelum eksekusi logout

Echo “Terima kasih atas sesi yang diberikan” Sleep 5

Clear

Hasil :





Analisa :

Membuat program logout menggunakan vi editor. Perintah $ vi .bash_logout digunakan untuk membuat text editor membuat program. Kemudian insert echo “Terima kasih atas sesi yang diberikan” dengan waktu selama 5 detik.

b.               Edit file .bash_logout, tampilkan pesan dan tahan selama 4 detik, sebelum eksekusi logout



Mengedit program logout menggunakan vi editor. Perintah $ vi .bash_logout digunakan untuk membuat text editor membuat program. Kemudian edit text editor menjadi insert echo “Terima kasih atas sesi yang diberikan” dengan waktu selama 4 detik

 

4.      History

a.                Ganti nilai HISTSIZE dari 1000 menjadi 20

$ HISTSIZE=20

$ h

Hasil :



 


Analisa :

Ketikkan perintah set | grep HISTSIZE untuk mengecek jumlah history sebelumnya kemudian ubah history tersebut menjadi 20 menggunakan perintah echo, >> dan file .bashrc. Setelah itu cek kembali apakah sudah berubah atau belum menggunakan perintah set | grep HISTSIZE, maka akan muncul output seperti gambar di atas.

b.               Gunakan fasilitas history dengan mengedit instruksi baris ke 5 dari instruksi yang terakhir dilakukan.

$ !-5

Analisa :

Perintah !-5 digunakan untuk menampilkan atau mengeksekusi kembali history pada 5 terakhir perintah di history.

c.                Ulangi instruksi yang terakhir. Gunakan juga ^P dan ^N untuk bernavigasi pada history buffer

$ !!

Analisa :

Perintah !! digunakan mengulangi instruksi yang terakhir. Gunakan juga ^P dan ^N untuk bernavigasi pada history buffer

d.               Ulaingi instruksi pada history buffer nomor tertentu, misalnya nomor 150

$ !150

Hasil :



Analisa :

Perintah !150 digunakan untuk memanggil perintah dari history dengan nomor PID 150.

e.                Ulangi instruksi dengan prefix “ls”

$ !ls

$ !?ls?

Hasil :



Analisa :

Perintah prefiks ls ini akan menghasilkan perintah yang sama yaitu perintah ls –l.

5.      Prompt String (PS)

a.                Edit file .bash_profile, ganti prompt PS1 dengan ‘>’. Instruksi export diperlukan dengan parameter nama variable tersebut, agar perubahan variable PS1 dikenal oleh semua shell

PS1=’> ‘

export PS1

Eksperimen hasil PS1 :

$ PS1=“\! > “

69 > PS1=”\d > “

Mon Sep 23 > PS1=”\t > “

10:10:20 > PS1=”Saya=\u > “

Saya=stD02001 > PS1=”\w >”

~ > PS1=\h >”

Hasil :




Analisa :

Edit file .bash_profile, ganti prompt PS1 dengan ‘>’. Instruksi export diperlukan dengan parameter nama variabel tersebut, agar perubahan variabel PS1 dikenal oleh semua shell, maka akan muncul output seperti gambar di atas. Ada beberapa tampilan prompt PS1 yaitu dengan nomor perintah (\!), date (\d), time (\t), who=user(\u), working directory (\w).

 

b.               Ubahlah warna shell prompt dengan warna biru dan berkedip.

Hasil :



Analisa :

Mengubah warna shell menjadi biru dan berkedip dengan perinta PS1=’\033[5;34M\2\$ \033[0;30M’

 

6.      Bash script

a.                Buat 3 buah script p1.sh, p2.sh, p3.sh dengan isi masing-masing :

p1.sh

#!  /bin/bash echo “Program p1” ls –l



p2.sh

#!  /bin/bash echo “Program p2” who



p3.sh

#!  /bin/bash echo “Program p3” ps x




Analisa :

Perintah ini digunakan untuk membuat program file menggunkaan vi editor dimana dilakukan input script dengan perintah $vi p1.sh hingga p3.sh. Ketika penginputan selesai, tekan esc untuk berhenti dan tekan :wq untuk menyimpan dan berhenti

b.               Jalankan script tersebut sebagai berikut dan perhatikan hasilnya :

$     ./p1.sh ; ./p3.sh ; ./p2.sh

$     ./p1.sh &

$     ./p1.sh $ ./p2.sh & ./p3.sh &

$     ( ./p1.sh ; ./p3.sh ) &



7.      Jobs

a.                Buat shell-script yang melakukan loop dengan nama pwaktu.sh, setiap 10 detik, kemudian menyimpan tanggal dan jam pada file hasil.

#!/bin/bash while [ true ] do

date >> hasil sleep 10

done

Hasil :




Analisa :

Perintah vi pewaktu.sh berfungsi untuk membuat program dan akan masuk pada tampilan vi editor. Tekan i untuk insert script. Kemudian keluar dari perintah memasukkan script. Kemudian perintah chmod +x pewaktu.sh digunakan untuk mengubah file menjadi excutable, lalu jalankan perintah ./pewaktu.sh. tekan ctrl+z untuk berhenti. Program ini akan looping setiap 10 detik, kemudian menyimpan tanggal dan jam pada file hasil. Perintah cat hasil untuk menampilkan hasil dari pengulangan pada program yang ditampilkan.”

b.               Jalankan sebagai background; kemudian jalankan satu program (utilitas find) di background sebagai berikut :

$ jobs

$ find / -print > files 2>/dev/null &

$ jobs

Hasil :



Analisa :

Perintah jobs pertama akan menampilkan jobs yaitu dari program ./pwaktu.sh dengan status terhenti. Kemudian ditambahkan lagi satu program utilitas find di bakground. Maka apabila di cek kembali hanya jobs find yang akan running. Sementara yang lainnya dalam keadaan terhenti.

c.                Jadikan program ke 1 sebagai foreground, tekan ^Z dan kembalikan program tersebut ke background

$ fg %1

$ bg

Hasil :



Analisa :

Jobs dengan nomor perintah 1 yaitu ./pwaktu.sh akan dijalankan sebagai program foregorund dengan menggunakan perintah fg %1. Kemudian dengan menekan ctrl + z maka program akan stopped. Kemudian program ./pwaktu.sh ini akan dijalankan di backgorund dengan perintah bg.

d.                Stop program background dengan utilitas kill

$ ps x

$ kill [Nomor PID]

Hasil :




Analisa :

Perintah perintah ps x berfungsi untuk melihat proses status foreground, kemudian untuk mengentikan atau stop program pada background dengan perintah kill 3591 maka proses bash dengan no PID 3591 terhenti.

KESIMPULAN

Pada percobaan ini didapatkan kesimpulan bahwa file tidak dapat dijalankan jika tidak executable dulu. Warna prompt shell dapat diubah sesuai dengan yang kita inginkan sesuai dengan kode warna tersebut. Proses dapat dihentikan sesuai dengan keinginan. Proses ini juga dapat ditarik melalui file yang diberikan perintah.


Comments

Popular posts from this blog

PRAKTIKUM 3 - OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORI

LAPORAN PRAKTIKUM 4 : PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

LAPORAN PRAKTIKUM 8 : SISTEM FILE