LAPORAN PRAKTIKUM 6 - Pemrograman Shell Bagian II

LAPORAN PRAKTIKUM 6

FORMAT DAN PERINTAH DASAR LINUX

 


 


 

 

 

Daniel Putra Ariyanto (1903421003)

BM 5B




BROADBAND MULTIMEDIA

TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

TAHUN AJARAN 2021/2022


I.                Tujuan Praktikum

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1.     Mempelajari elemen dasar shell script

2.     Membuat program shell interaktif

3.     Menggunakan parameter dalam program

4.     Mempelajari test kondisi serta operator logic yang terkait dengan intruksi test

5.     Mengenal variable built-in dari shell

6.     Membuat aplikasi dengan shell menggunakan konstruksi if-then-else

7.     Menggunakan struktur case – esac.

8.     Loop dengan while, for, do while.

9.     Membuat fungsi dan mengetahui cara memanggil fungsi tersebut.

II.             Dasar Teori

1.     SHELL SCRIPT

        Shell script dibuat dengan editor teks (ASCII editor) dan umumnya diberikan ekstensi”.sh”. shell script selalu diawali dengan komentar, yang dimulai dengan tanda #, disambung dengan ! dan nama shell yang digunakan. Contoh:

#!/bin/sh                (1)
# Program shell     (2)
#
Var1=x              (3)
Var2=8

(1)    Awal dari program shell, komentar awal ini akan dibaca oleh system, kemudian system mengaktifkan program shell (/bin/sh) yang tertera ditempat tersebut. Program shell dapat dipilih, misalnya /bin/csh, /bin/ksh dan lainnya.

(2)    Adalah komentar, sebagai dokumentasi, baris ini akan diabaikan oleh program shell.

(3)    Penggunaan variable (assignment), tidak boleh ada spasi diantara nama variable dan konstanta. 


 

2.     VARIABEL

Variable shell adalah variable yang dapat mempunyai nilai berupa nilai String.Tata penulisan variable adalah sebagai berikut :

nama_var = nilai_var

Variable harus dimulai dengan alfabet, disusul dengan alfanumerik dan karakter lain. Variabel dapat ditulis dalam huruf kecil atau huruf besar atau campuran keduanya. Shell membedakan huruf besar dan huruf kecil (case sensitive), contoh :

VPT=poltek

i=5

Pemberian nilai variable tidak boleh dipisahkan dengan spasi, karena shell akan menganggap pemisahan tersebut sebagai parameter, contoh :

VPT =poltek ##error

VPT= poltek ##error

Untuk melihat nilai/isi dari sebuah variable, gunakan tanda $ di depan nama variable tersebut. Pada shell, instruksi echo dapat menampilkan isi variable tersebut, contoh :

VPT=poltek

echo $VPT

 

Gaji=450000

echo $Gaji

echo $VPT $Gaji

Bila menggunakan string yang terdiri dari lebih dari satu kata, maka string tersebut harus berada dalam tanda kutip atau apostrof, contoh :

VPT=poltek

VPT2=”politeknik negeri jakarta”

 

3.     MEMBACA KEYBOARD

        Nilai variable dapat diisi melalui keyboard (stdin) dengan instruksi read.

 

4.     PARAMETER

        Sebuah program shell dapat mempunyai parameter sebanyak 9 buah dan direpresentasikan melalui variable khusus yaitu variable $!, $2, $3, $4, $5, $6, $7, $8, $9. Nama program shell || (nama script) direpresentasikan melalui variable $0. Jumlah parameter dinyatakan sebagai$#. Bila tidak memberikan parameter maka nilai $#adalah 0. Shell variable $* menyatakan seluruh string yang menjadi parameter / argument sebuah script ($@ mempunyai arti sama). $$ menyatakan nomor proses id/pid dari script yang dijalankan. Pid ini akan terus berubah (umumnya) menaik, setiap kali proses berjalan.

 

5.     STATUS EXIT

        Setiap program setelah selesai dieksekusi akan memberikan informasi melalui variable special $?. Indikasi yang diberikan adalah :

·       Bila program berakhir denga sukses, $?=0

·       Bila program berakhir dengan error, $?tidak samadengan 0. nilai dari status exit dapat dilihat melalui instruksi echo $?

 

6.     KONSTRUKSI IF



If akan mengeksekusi instruksi awal, dan exit status dari instruksi tersebut akan menjadi kondisi. Bila 0, maka instruksi selanjutnya masuk ke dalam blok then. Bila tidak 0, maka alur program diteruskan setelah kata kunci fi.

 

7.     KONSTRUKSI IF THEN ELSE



Bila status exit tidak sama dengan 0, maka kondisi menjadi FALSE dan instruksi setelah else akan dijalankan.

8.     INSTRUKSI TEST

        Instruksi test digunakan untuk memeriksa kondisi dari sebuah ekspresi. Ekspresi terdiri dari factori dan operator yang dipisahkan oleh spasi. Hasil test akan memberikan nilai berupa status exit, yaitu 0 bila ekspresi sesuai, bila tidak maka hasilnya adalah tidak sama dengan nol.

·       Operator untuk test



·       Test untuk files dan direktori




Untuk memudahkan pembacaan (readability), test dapat ditulis dengan :
[ ekspresi ]

 

[  sebenarnya adalah nama lain dari test,bedanya [ akan mencari kurung penutup ] pada akhir ekspresi yang harus dipisahkan oleh spasi.


 

9.     LOGICAL && DAN || (SHELL LEVEL)

        Notasi && dan || digunakan untuk menggabungkan instruksi shell sebagai alternative dari if then else. Notasi && dan || sering ditemukan pada shell script system administrator untuk menjalankan routine dari system operasi.

·       instruksi1 && instruksi2

Shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status instruksi1 adalah false, maka hasil dari AND tersebut sudah pasti sama dengan FALSE, sehingga instruksi2 tidak mempunyai pengaruh lagi. Oleh karna itu instruksi2 tidak dijalankan. Sebaliknya bila hasil instruksi1 adalah true/0, maka instruksi2 dijalankan.

·       instruksi1 || instruksi2

Shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status adalah TRUE(0), hasil dari operasi OR tersebut sudah pasti menghasilkan TRUE, terlepas dari hasil eksekusi instruksi2. Oleh karena itu instruksi2 tidak perlu dijalankan. Bila hasil instruksi1 adalah FALSE, maka instruksi2 akan dijalankan.

 

10.   OPERATOR BILANGAN BULAT UNTUK TEST 

Untuk membandingkan 2 buah bilangan, test memerlukan operator yang berbeda dengan string.

 

11.  OPERATOR LOGICAL (TEST LEVEL)

Logical operator terdiri dari AND, OR, dan NOT. Operator ini menggabungkan hasil ekspresi sebagai berikut :

NOT: symbol !



AND: symbol –a



 

OR: symbol –o



 

12.  KONSTRUKSI IF THEN ELSE IF 



        Bila status exit tidak sama dengan 0, maka kondisi menjadi FALSE dan instruksi setelah else akan dijalankan.

13.  HITUNGAN ARITMATIKA 

Tipe dari variable SHELL hanya satu yaitu STRING. Tidak ada tipe lain seperti Numerik, Floating, Boolean ata u lainnya. Akibatnya variable ini tidak dapat membuat perhitungan aritmetika, misalnya :

A=5

B=$A +1 ## error

UNIX menyediakan utilitas yang bernama expr yaitu suatu utilitas yang melakukan aritmetika sederhana.

14.  INSTRUKSI EXIT 

        Program dapat dihentikan (terminated/selesai) dengan intruksi exit. Sebagai nilai default program tersebut akan memberikan status exit 0.

 

15.  KONSTRUKSI CASE

Case digunakan untuk menyederhanakan pemakaian if yang berantai, sehingga dengan case, kondisi dapat dikelompokkan secara lo gis dengan lebih jelas dan mudah untuk ditulis.



Case diakhiri denan esac dan pada setiap kelompok instruksi diakhiri dengan ;;. Pada akhir pilihan yaitu *) yang berarti adalah “default”, bila kondisi tidak memenuhi pola sebelumnya.

16.  KONSTRUKSI FOR

 For digunakan untuk pengulangan dengan menggunakan var yang pada

setiap pengulangan akan diganti dengan nilai yang berada pada daftar (list).



17.  KONSTRUKSI WHILE

While digunakan untuk pengulangan instruksi, yang umumnya dibatasi dengan suatu kondisi. Selama kondisi tersebut TRUE, maka pengulangan terus dilakukan. Loop akan berhenti, bila kondisi FALSSE, atau program keluar dari blok while melalui exit atau break.

while kondisi

do

instruksi1

instruksi2

………………

done

 

18.  INSTRUKSI DUMMY

        Instruksi dummy adalah instruksi yang tidak melakukan apa-apa, namun instruksi ini memberikan status exit 0 (TRUE). Oleh karna itu, instruksi dummy dapat digunakan sebagai kondisi forever pada loop (misalnya while).

        Symbol instruksi dummy adalah  :

19.  FUNGSI 

      Fungsi adalah program yang dapat dipanggil oleh program lainnya dengan

menggunakan notasi NamaFungsi(). Fungsi memberikan exit status ($?) yang dinyatakan dengan return nr, atau nilai 0 sebagai default. Membuat fungsi diawali dengan nama fungsi, parameter, kemudian blok program yang dinyatakan dalam { … }.

Contoh :

F1( ) {

……..

……..

return 1

}

Variabel dapat didefinisikan dalam fungsi sebagai variable local atau global. Hal yang perlu diperhatikan, nama variable yang digunakan dalam sebuah fungsi, jangan sampai bentrok dengan nama variable yang sam adi luar fungsi, sehingga tidak terjadi isi variable berubah.

 

III.           Tugas Pendahuluan

Sebagai tugas pendahuluan, bacalah dasar teori diatas kemudian buatlah program Shell untuk Latihan 1 sampai dengan 5.

 

IV.           Percobaan

1.     Login sebagai user.

2.     Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini kemudian analisa hasil percobaan.

3.     Selesaikan soal-soal latihan.

 

Percobaan 8 : Instruksi Test

1.     Menggunakan instruksi test, perhatikan spasi antara

 

$ NAMA=putri

$ test $NAMA = putri

$ echo $?

$ test $ NAMA = pnj

$ echo $?



Analisis: Percobaan diatas merupakan perintah instruksi test. Variabel NAMA diisi dengan daniel. Kemudian untuk memanggil variabel NAMA dengan perintah test dengan $NAMA didefiniskan putri maka status exit bernilai 0. Sedangkan apabila berisi putra status exit berisi 1 artinya nama putra belum diinputkan, maka apabila dipanggil nama putra tidak ditemukan.

 

2.     Aplikasi test dengan kontruksi if

$ vi prog06.sh

#! /bin/sh

# prog06.sh

echo –n “NAMA = “

read NAMA

if test “$NAMA” = putri

then

echo “Selamat Datang $NAMA”

else

echo “Anda bukan putri, sorry!”

fi



Analisis: Percobaan diatas merupakan perintah instruksi test. Perintah vi prog06.sh digunakan untuk membuat program dengan script shell berikut

#! /bin/sh

# prog06.sh

echo –n “NAMA = “

read NAMA

if test “$NAMA” = putri

then

echo “Selamat Datang $NAMA”

else

echo “Anda bukan putri, sorry!”

fi

Sama halnya dengan point sebelumnya, yaitu aplikasi test, namun pada shell script prog06.sh. Variabel nama didefinisikan sebagai daniel. Dengan perintah if apabila variabel nama berisi daneil maka akan ditampilkan Selamat datang daniel sedangkan apabila bukan (else) maka akan ditampilkan Anda bukan daniel, sorry !! script fi untuk mengakhiri program.

 

3.     Jalankan program prog06.sh dengan memasukkan NAMA = putri dan NAMA = <CR> perhatikan hasil tampilannya

$ prog06.sh [NAMA = putri]

$ prog06.sh [NAMA = <CR>] (Terdapat pesan error)



Analisis: Percobaan di atas merupakan perintah instruksi test. Perintah prog06.sh digunakan apabila nama diisi dengan daniel maka seperti pada perintah 1 yaitu Selamat datang daniel, sedangkan pada contoh kedua variabel nama diisi dengan <CR> maka ditampilkan pesan akan muncul error karena tidak ada di direktori yang dimasukkan.

 

4.     Modifikasi prog06.sh dengan menggunakan notasi untuk test

$ vi prog06.sh

#! /bin/sh

# prog06.sh

echo –n “NAMA = “Read NAMA

if [ “$NAMA” = putri ]

then

echo “Selamat Datang $NAMA”

else

echo “Anda bukan putri, sorry!”

fi



Analisis: Percobaan di atas sama halnya dengan point 2 namun pada modifikasi ini perintah test diganti dengan perintah [ ], dan akan digunakan pada percobaan berikutnya.

 

5.     Jalankan program prog06.sh dengan memasukkan NAMA = putri

$ . prog06.sh [NAMA= daniel]

 


Analisis: Percobaan di atas menggunakan perintah if yang didefiniskan dengan perintah [ ] tapi hasil eksekusi prog06.sh akan menampilkan hasil yang sama dengan perintah test sebelumnya.

 

Percobaan 9 : Notasi && dan ||

1.     Bila file prog01.sh ada (TRUE), maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh ada, karena itu exit status adalah TRUE, hasil operasi AND masih tergantung pada hasil eksekusi intruksi ke 2, dan dengan demikian intruksi echo akan dijalankan

$ [ -f prog01.sh ] && echo “prog01.sh ada”

 


 Analisa : Percobaan diatas dieksekusi apabila file prog01.sh ada maka program selanjutnya akan dijalankan. File tersebut ada karena exit status nya TRUE dan hasil operasi AND tergantung pada hasil eksekusi instruksi ke dua dan perintah echo dijalankan.

2.     File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE dan intruksi echo tidak dijalankan

$ [ -f prog99.sh ] && echo “prog99.sh ada”

 


Analisis: Apabila file prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE dan instruksi echo tidak dijalankan.

 

3.     Bila prog01.sh ada maka jalankan shell script tersebut

$ [ -f prog01.sh ] && . prog01.sh

 


Analisis: Pada perintah ini adalah untuk menjalankan shell script dari prog01.sh. sama halnya dengan fungsi instrusi dari . prog01.sh.

 

4.     Bila prog01.sh ada maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh memang ada, karena itu exit status adalah TRUE, dank arena sudah TRUE maka instruksi echo tidak lagi dijalankan

$ [ -f prog01.sh ] || echo “Dieksekusi tidak ?”

 


Analisis: Apabila prog01.sh ada maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh memang ada, karena itu exit status adalah TRUE, dan karena sudah TRUE maka instruksi echo tidak perlu lagi dijalankan.

 

5.     File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE, hasil masih tergantung atas exit status instruksi ke dua, karena itu instruksi echo dijalankan

$ [-f prog99.sh ] || echo “Dieksekusi tidak ?”

 


Analisis: Jika File prog99.sh tidak ada, maka exit status adalah FALSE, hasil masih tergantung atas exit status instruksi ke dua, karena itu instruksi echo dijalankan .

 

6.     File prog99.sh tidak ada, maka tampilkan pesan error

$ [ -f prog99.sh ] || echo “Sorry, prog99.sh tidak ada”

 


Analisis: ApabilaFile prog99.sh tidak ada, maka ditampilkan pesan error.

 

 

Percobaan 10 : Operator bilangan bulat untuk test

1.     Menggunakan operator dengan notasi test

$ i=5

$ test “$i” -eq 5

$ echo $?

 


Analisis: Percobaan di atas merupakan perintah operator bilangan bulat untuk test. Variabel i berisi 5 maka dengan notasi test, variabel i –eq  5 dan apabila dijalankan instruksi echo $? maka status exit bernilai 0 karena nilai i yang diketahui adalah 5.

 

2.     Menggunakan operator dengan notasi [] (pengganti notasi test)

$ [ “$i” –eq 5]

$ echo $?

 


Analisis: Ketika notasi nya ditambahkan [ ] maka status exit tetap akan bernilai 0.

 

 

Percobaan 11 : Operator Logical dan Kontruksi elif

1.     Membuat file prog07.sh

$ vi prog07.sh

#!/bin/sh

# prog07.sh

echo –n “INCOME = “

read INCOME

if [ $INCOME –ge 0 –a $INCOME -1e 10000 ]

then

Biaya=10

elif [ $INCOME –gt 10000 –a $INCOME -1e 25000 ]

then

BIAYA=25

else

BIAYA=35

fi

echo “Biaya = $BIAYA”

 


Analisis: Percobaan di atas merupakan perintah operator logika dan konstruksi elif. Perintah $ vi prog07.sh digunakan untuk membuat Shell script prog07.sh yang berisi perintah if dengan variabel income. Terdapat 3 perintah yaitu BIAYA=10, BIAYA=25 dan BIAYA=35 dan akan dijalankan pada berikutnya.

 

2.     Jalankan file prog07.sh dan masukan untuk INCOME=5000, 20000, 28000

$ . prog07.sh [INCOME=5000 ]

$ . prog07.sh [INCOME=20000 ]

$ . prog07.sh [INCOME=28000]

 




Analisis:  Apabila variabel income diisi dengan INCOME antara 0 sampai dengan 5000 maka biaya yang akan ditampilkan adalah 10, sedangkan apabila income berisi nilai antara 5000 sampai dengan 20000 maka biaya yang akan ditampilkan adalah 25 dan jika INCOME berisi lebih dari 20000 maka ditampilkan BIAYA 35 dan tampil seperti gambar di atas.

 

 

Percobaan 12 : Hitungan aritmatika

1.     Menggunkan utilasi exp

$ expr 5 + 1

$ A=5

$ expr $A + 2

$ expr $A – 4

$ expr $A * 2 (Ada pesan error)

$ expr $A \* 2

$ expr $A / 6 + 10

$ expr 17 % 5

 




Analisis: Percobaan di atas merupakan perintah hitungan aritmatika. Utilitas expr dapat digunakan untuk perhitungan aritmatika. Untuk simbol dari penjumlahan adalah +, pengurangan -, namun  perkalian adalah \* dan untuk pembagian menggunakan / dan % digunakan untuk expr mod atau sisa hasil bagi dan tampil seperti gambar di atas.

 

2.     Substitusi isi variable dengan hasil utilasi expr

$ A=5

$ B=’expr $A + 1’

$ echo $B

 






Analisis:  Variabel A diisi dengan 5 kemudian variabel 5 berisi subtitusi dari perintah expr $A + 1 maka apabila variabel B dipanggil akan berisi hasil dari aritmatika tersebut.

 

Percobaan 13 : Instruksi Exit

1.     Buat shell script  prog08.sh

$ vi prog08.sh

#!/bin/sh

if [ -f prog01.sh ]

then

exit 3

else

exit -1

fi

 


Analisis: Gambar di atas merupakan peritntah instruksi exit. Shell script prog08.sh inimberisi instruksi if untuk notasi [ ] prog01.sh berisi instruksi exit dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

 

2.     Jalankan prog08.sh

$ . prog08.sh

$ echo $?

 



Analisis: Tampilan nilai 0 akan mucul ketika . prog08.sh dijalankan.

 

Percobaan 14 : Kontruksi case-esac

1.     Buatlah file prog09.sh dengan editor vi

$ vi prog09.sh

#!/bin/sh

# Prog: prog09.sh

echo “1. Siapa yang aktif”

echo “2. Tanggal hari ini”

echo “3. Kalender bulan ini”

echo –n “Pilihan : “

read PILIH

case $PILIH in

1)

echo “Yang aktif saat ini”

who

;;

2)

echo “”Tanggal hari ini”

date

;;

3)

echo “Kalender bulan ini”

cal

;;

*)

echo “Salah pilih !!”

;;

esac

 

Analisis: Dengan variabel pemilihan PILIH melalui keyboard. Format penulisan case ini pertama diawali dengan case kemudian variabel pilih diikuti dengan in. Kemudian definiskan untuk nomor 1 hingga 3 setiap nomor ditutup dengan simbol ;;. Untuk pemilihan terakhir apabila memilih selain nomor 1 2 3 digunkan perintah *). Kemudian ditutup dengan esac dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya

 


2.     Jalankan perintah prog09.sh

$ . prog09.sh

 


Analisis: Apabila memilih nomor 1 maka akan menampilkan siapa user yang sedang aktif, sedangkan apabila memilih nomor 2 akan menampilkan tanggal hari ini, apabila memilih nomer 3 akan menampilkan tanggal pada kalender bulan ini dan apabila memilih selai nomor 1 2 atau 3 maka akan ditampilkan echo Salah pilih !!. Kemudian ditutup dengan esac.

 

3.     Buatlah file prog10.sh yang merupakan bentuk lain dari case

$ vi prog10.sh

#!/bin/sh

# Prog: prog10.sh

echo –n “Jawab (Y/T) : “

read JWB

case $JWB in

Y | Y | ya | Ya | YA ) JWB=y ;;

T | T | tidak | Tidak | TIDAK ) JWB=t ;;

 


Analisis: Shell script prog10.sh ini merupakan bentuk lain dari perintah case. Variabel JWB dapat dijawab dengan perintah y/Y/ya?Ya/YA untuk y, sedangkan untuk JWB=t dapat ditulis dengan t/T/tidak/Tidak/TIDAK dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

 

4.     Jalankan prog10.sh

$ . prog10.sh

 


Analisis: Eksekusi dari prog10.sh. yang digunakan 3 buah contoh untuk nilai JWB yaitu y, T dan YA.

 

5.     Modifikasi file prog10.sh yang merupakan bentuk lain dari case

$ vi prog10.sh

#!/bin/sh

#Prog: prog10.sh

echo –n “jawab (Y/T) : \c”

read JWB

case $JWB in

[yY] | [yY] [aA] ) JWB=y ;;

[tT] | [tT]idak ) JWB=t ;;

esac

 


Analisis: Perintah case untuk jawaban juga dapat ditulis seperti diatas. Berarti y dapat ditulis huruf kecil atau besar, kemudian untuk “ya” bisa y nya bisa huruf besar/kecil begitupula dengan a nya. Sama halnya dengan ya tidak juga demikian dan akan dieksekusi pada berikutnya.

 

6.     Jalankan program prog10.sh

$ . prog10.sh

 


Analisis: Eksekusi dari program shell script prog10.sh yang digunakan untuk modifikasi .

 

Percobaan 15 : Konstruksi for-do-done

1.     Buatlah file prog11.sh

$ vi prog11.sh

#!/bin/sh

# Prog: prog11.Sh

for NAMA in damelia messi neymar suarez

do

echo “Nama adalah : $NAMA”

done

 


Analisis: Shell script ini berisi konstruksi for-do-done dimana for untuk variabel nama ada damelia messi neymar suarez. Kemudian dijalankan dengan perintah do dan ditutup dengan done dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

 

2.     Jalankan program prog11.sh

$ . prog11.sh

 


Analisis: Apabila prog11.sh ini dijalankan perintah echo akan ditampilkan untuk setiap NAMA karena menggunakan pengulangan for dan tampil seperti tampilan di atas.

 

3.     Buatlah file prog12.sh yang berisi konstruksi for dan wildcard

$ vi prog12.sh

#!/bin/sh

# Prog: prog12.sh

for F in *

do

echo $F

done

 


Analisis: Shell script prog12.sh ini berisi konstrusi for dan wild card. Program ini akan menampilkan nama file yang berada pada current directory dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya

 

4.     Jalankan program prog12.sh

$ . prog12.sh

 


Analisis: Apabila prog12.sh ini dijalankan maka sleuruh nama directory pada current directory akan ditampilkan.

5.     Modifikasi file prog12.sh

$ vi prog12.sh

#!/bin/sh

# prog: prog 12. Sh

for F in *.1st

do

1s -1 $F

done

 


Analisis: Modifikasi prog12.sh ini akan menampilkan long list dari file yang mempunyai ekstensi file .lst dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

 

6.     Jalankan prog12.sh

$ . prog12.sh



Analisis: Ketika tidak ditemukan file/direktori dengan ekstensi .lst pada current directory ini sehingga ditampilkan pesan error dan tampil seperti gambar.

 

Percobaan 16 : Kontruksi while-do-done

1.     Buatlah program prog13.sh

$ vi prog13.sh

#!/bin/sh

# Prog: prog13.sh

PILIH=1

while [ $PILIH –ne 4 ]

do

echo “1. Siapa yang aktif”

echo “2. Tanggal hari ini”

echo “3. Kalender bulan ini”

echo “4. Keluar”

echo “Pilihan : \c”

read PILIH

if [ $PILIH –eq 4 ]

then

break

fi

clear

done

echo “Program berlanjut di sini setelah break”

 


Analisis: Program shell script dijalankan untuk prog13.sh yangberisi perintah pengulangan serta terdapat 4 pilihan. Variabelnya adalah PILIH –ne 4 dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

 

2.     Jalankan prog13.sh

$ . prog13.sh

 


Analisis: Ketika prog13.sh ini dijalankan apabila memilih nomor 1 2 atau 3 maka akan diulangi atau ditampilkan lagi pilihan tersebut karena perintahnya tidak berisi. Sedangkan apabila memilih nomor 4 maka pengulangan akan berhenti.

 

Percobaan 17 : Intruksi Dummy

1.     Modifikasi file prog13.sh, kemudian jalankan!

$ vi prog13 . sh

#!/bin/sh

#prog: prog13 . sh

PILIH=1

while :

do

echo “1. Siapa yang akif”

echo “2. Tanggal hari ini”

echo “3. Kalender bulan ini”

echo “4 keluar”

echo “ pilihan : \c”

read PILIH

if [ $PILIH –eq 4 ]

then

break

fi

clear

done

echo “Program berlanjut di sini setelah break”

 


Analisis: Modifikasi ini terlihat pada penulisan while : sebelumnya ditambahkan dengan notasi [ $PILIH –ne 4] sedangkan pada prog14.sh sekarang tidak ada dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya

 

2.     Jalankan prog13.sh

$ . prog13.sh

 


Analisis: GHasil dari eksekusi modifikasi prog13.sh ini akan sama dengan perintah sebelumnya yaitu pada percobaan 17 .

 

3.     Buatlah file prog14.sh yang berisi instruksi dummy untuk konstruksi if, kemudian jalankan!

$ vi prog14.sh

#!/bin/sh

# Prog : prog14.sh

echo –n “masukan nilai : “

read A

if [ $A –gt 100 ]

then

:

else

echo “ ok !”

fi

 


Analisis: Pada shell script, pada program prog14.sh ini berisi instruksi dummy untuk konstruksi if. Variabel A dinyatakan dengan nilai –ne 100. Then echo OK dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

 

4.     Jalankan prog14.sh

$ . prog14.sh

 


Analisis: Apabila dijalankan jika nilai yang dimasukan masih kurang dari 100 maka ditampilkan OK !, sedangkan apabila nilai lebih dari 100 maka tidak akan ada pesan OK ! dan tampil seperti gambar.

 

Percobaan 18 : Fungsi

1.   Buatlah file fungsi.sh, kemudian jalankan!

$ vi fungsi.sh

#!/bin/sh

# Prog : fungsi.sh

F1 ( ) {

echo “Fungsi F1”

return 1

}

echo “Menggunakan fungsi”

F1

F1

echo $?

 


Analisis: File fungsi.sh pada shell script ini berisi perintah fungsi untuk return 1 dan status exit setalah menjalankan fungsi dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

 

2.   Jalankan fungsi.sh

$ . fungsi.sh

 


Analisis: Apabila file fungsi,shdijalankan akan berstatus exit 1 karena bernilai false dan tampil seperti gambar.

 

3.   Menggunakan variable pada fungsi dengan memodifikasi file fungsi.sh, kemudian jalankan!

$ vi fungsi.sh

#!/bin/sh

# Prog : fungsi.sh

F1 ( )

{

Honor=10000

echo “Fungsi F1”

return 1

}

echo “Menggunakan fungsi”

F1

F1

echo “Nilai balik adalah $?”

echo “Honor = $Honor”

 


Analisis: Modifikasi file fungsi.sh ini hanya ditambah variabel Honor dengan 10000 dan echo Nilai balik adalah $? dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

 

4.       Jalankan fungsi.sh

$ . fungsi.sh

 


Analisis: Tidak ada perbedaan fungsi dalam file.sh hasil modifikasi ini hanya penambahan nilai dari variabel Honor saja.

 

5.       Menggunakan variable pada fungsi dengan memodifikasi file fungsi.sh, kemudian jalankan!

$ vi fungsi.sh

#!/bin/sh

# Prog : fungsi.sh

F1 ( )

{

local Honor=10000

echo “Fungsi F1”

return 1

}

echo “Menggunakan fungsi”

F1

F1

echo “Nilai balik adalah $?”

echo “Honor = $Honor”

 


Analisis: Percobaan ini juga masih merupakan modifikasi dari file fungsi.sh dengan penambahan local sebelum  pendefinisian variabel Honor=10000 dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

 

6.       Jalankan fungsi.sh

$ . fungsi.sh

 


Analisis: Untuk hasilnya dari perintah . fungsi.sh yaitu tidak ada perubahan dari modifikasi file fungsi.sh sebelumnya. Sama saja dengan percobaan 18 nomer 3.

 

V.              Latihan

1.     Buatlah program salin.sh yang menyalin file (copy) sebagai berikut : Salin.sh file –asal file-tujuan Dengan ketentuan :

 

a. Bila file asal tidak ada, berikan pesan, salin gagal.

b. Bila file tujuan ada tersebut directory, beri pesan bahwa file tidak bisa disalin ke direktori

c. Bila file tujuan ada dan file biasa, beri pesan apakah file tersebut akan dihapus, bila dijawab dengan “Y”, maka copy file tersebut

d. Bila file tujuan belum ada, lakukan copy

 

Untuk mengambil nama file, gunakan parameter $1 dan $2. Bila jumlah parameter tidak sama ($#) dengan 2, maka beri pesan exit=-1

 


Analisis: Jika file tidak berhasil ditemukan maka nantinya akan langsung di close. Untuk pilihan digunakan perintah if else then, tetapi karena perintah pertama pada shell script salin.sh menyatakan jika file tidak ada maka akan di close, dan memang si file ini tidak ada, sehingga perintah yang dikerjakannya pada saat shell script dieksekusi menggunakan perintah . Salin.sh adalah perintah pilihan nomor 1 yaitu “keluar” karena tidak ada filenya dan tampil seperti gambar di atas.

 

2.     Buat program yang memeriksa nama direktori, jika parameter tersebut adalah direktori, maka jalankan instruksi ls –ld pada direktori tersebut. Namakan program tersebut checkdir.sh. gunakan notasi [ -d namadirektori ] dan pilih logical && atau || pada level shell.

 


Analisis: Ketika dijalankan program checkdir.sh ini tidak menemukan directory yang di cari sehingga secara otomatis akan di “closed” atau exit dan tampil seperti gambar di atas.

 

3.     Dengan shell script pph.sh, hitung PPH per tahun dengan ketentuan sebagai

berikut :

·       10 juta pertama PPH 15%,

·       25 juta berikutnya (sisa) PPH 25%

·       Bila masih ada sisa, maka sisa tersebut PPH 35%.

Contoh :

Gaji 8 juta

PPH = 15% * 8 juta

                            Gaji 12 juta

PPH = 15% * 10 juta + 25% (12-10) juta

                            Gaji 60 juta

PPH = 15% * 10 juta + 25% * 25 juta + 25% * (60-10-25) juta

Debugging : untuk melakukan tracing (debug) gunakan opsi –x pada eksekusi shell.

 



Analisis: Untuk menghitung PPH per tahun dengan ketentuan 10 juta pertama PPH 15%, 25 juta berikutnya (sisa) PPH 25%, bila masih ada sisa, maka sisa tersebut PPH 35%. Untuk membuat sebuah file pph.sh gunakan perintah vi pph.sh. masuk ke shell dan buat sebuah perintah dalam vi  pph.sh dengan memasukan perintah yang ada pada gambar di atas. Gunaka tombol Esc ‘:’ dan wq untuk keluar dari shell dan menyimpan. Kemudian jalankan pph.sh dengan \ perintah bash pph.sh dan untuk debugging untuk melakukan tracing (debug) gunakan opsi –x pada eksekusi shell.

 

4.     Buatlah program myprog.sh yang memproses parameter $1, nilai parameter harus berupa string :

 

start

stop

status

restart

reload

 

Bila buka dari string tersebut, maka berikan pesan error. Sempurnakan program dibawah ini!

 



Analisis: Program myprog.sh yang memproses parameter $1, nilai parameter harus berupa string start, stop, status, restart, dan reload. Isi dari file myprog.sh dengan perintah untuk melakukan seleksi terhadap inputan yang dimasukan. Jika inputan yang dimasukan start, stop, status, restart, atau reload maka akan muncul output  dan jika tidak, akan muncul informasi kesalahan.

 

5.     Buat sebuah fungsi pada script confirm.sh yang memberikan konfirmasi jawaban Yes, No atau Continue. Jika jawaban Yes, maka beri nilai balik 0, No = 1 dan continue = 2. Modifikasi program!

 

 




Analisis: Pada latihan nomer 5 yaitu membuat sebuah fungsi pada script confirm.sh yang memberikan konfirmasi jawaban Yes, No atau Continue. Jika jawaban Yes, maka beri nilai balik 0, No = 1 dan continue = 2 serta memodifikasi program tersebut. Pada perintah yang terdapat di modul tidak bisa dijalankan, sehingga digunakan modifikasi terhadap isi perintah. Lalu digunakan perintah elif seperti yang terlihat pada gambar di atas, dan ketika dijalankan hasilnya akan tampil seperti di atas dengan output tulisan “Jawaban YES OK”.

 

 

VI.           Kesimpulan

Dari percobaan diatas didapatkan kesimpulan :

-       Shell script menggunakan ekstensi .sh serta variable shell.

-       Variable harus dimulai dengan alfabet dan disusul alfanumerik dan karakter lain. Variable ini dapat ditulis dengan huruf kecil atau huruf besar atau campuran keduanya.

-       Setiap program akan diberikan informasinya melalui variable special $? Yaitu 0 untuk sukses dan 1 untuk error.

-   Terdapat beberapa operator yaitu operator untuk test, test untuk file dan direktori, LOGICAL && dan ||, operator bilangan bulat dan operator logical.

-       Dalam pemograman shell bisa menggunakan perintah if, case dan while in serta fungsi lainnya.

 

Comments

Popular posts from this blog

PRAKTIKUM 3 - OPERASI FILE DAN STRUKTUR DIREKTORI

LAPORAN PRAKTIKUM 4 : PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

LAPORAN PRAKTIKUM 8 : SISTEM FILE